cover
Contact Name
Dedi Mulyadi
Contact Email
d3dimulya@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
riset.geotek@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan
ISSN : 01259849     EISSN : 23546638     DOI : -
Core Subject : Science,
RISET (Indonesian Journal of Geology and Mining) welcomes article submissions dealing with Geology; Applied Geophysics; Mining.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1 (2011)" : 6 Documents clear
DAMPAK BEBERAPA PARAMETER FAKTOR FISIK KIMIA TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN WILAYAH PESISIR KARAWANG - JAWA BARAT Ade Suriadarma
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 21, No 1 (2011)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2321.811 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2011.v21.43

Abstract

ABSTRAK Evaluasi dampak terhadap beberapa parameter fisika-kimia perairan di wilayah pesisir Utara Karawang dilakukan untuk mengetahui kondisi kualitas lingkungan perairan yang berfungsi sebagai habitat biota perairan. Hasil analisa menunjukkan bahwa status kualitas perairan di wilayah pesisir Utara Karawang berdasarkan hasil hitungan Indeks Mutu Lingkungan Perairan (IMLP) secara umum berada dalam kualifikasi sedang mendekati kurang baik berkisar antara 58,71 – 67,78 untuk memelihara organisma perairan seperti ikan atau udang. Penurunan atau rendahnya nilai guna perairan ini diduga karena rendahnya tingkat kecerahan perairan akibat tingginya kadar partikel tersuspensi  hasil pengamatan antara 40 mg/L – 1225 mg/L, disamping telah terjadinya akumulasi limbah organik baik yang terbawa sungai dari aliran sungai bagian hulu maupun buangan dari areal persawahan dan pertambakan yang banyak terdapat di wilayah pesisir. Untuk memperbaiki kondisi ekosistem di wilayah pesisir Utara Karawang dan menekan penurunan nilai gunanya, perlu dilakukan pembatasan, pengendalian dan perbaikan dalam sistem pembuangan bahan organik dari sungai bagian hulu, persawahan dan pertambakan.
KESESUAIAN LAHAN UNTUK KOMODITAS TEH DI WILAYAH SAGALAHERANG, SUBANG, JAWA BARAT Asep Mulyono; Hilda Lestiana; Dedi Mulyadi
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 21, No 1 (2011)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1238.715 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2011.v21.44

Abstract

ABSTRAK Penurunan produksi komoditas teh di wilayah Sagalaherang, Kabupaten Subang, telah terjadi sejak tahun 2007. Penurunan produksi ini disebabkan oleh semakin berkurangnya ketersediaan lahan untuk budidaya teh akibat konversi lahan perkebunan menjadi pemukiman, diversifikasi komoditas menjadi kelapa sawit. Ketersediaan dan kualitas lahan merupakan salah aspek penting dalam pengembangan komoditas teh guna meningkatkan produksi teh di masa datang. Oleh karena itu diperlukan studi untuk menilai kondisi lahan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian kesesuaian lahan untuk komoditas teh di wilayah Sagalaherang. Kegiatan studi dimulai dengan penyusunan peta dasar, yaitu berupa peta-peta tanah, geomorfologi, topografi, dan geologi pada skala 1 : 100.000. Survei tanah dilakukan dengan pengambilan contoh tanah untuk analisa sifat kimia dan fisika tanah di laboratorium. Analisis kesesuaian lahan dilakukan dengan cara mencocokkan antara persyaratan tumbuh tanaman dengan karakteristik lahan dengan teknik tumpang tindih (overlay). Hasil studi didapatkan bahwa di wilayah studi memiliki 4 ordo tanah, yaitu Inceptisols, Andisols, Ultisols dan Entisols dengan 8 sub grup. Nilai kelas kesesuaian lahan untuk komoditas teh diperoleh kelas S1 dengan luas 6,44 km2, kelas S2 dengan faktor pembatas lereng seluas 45,94 km2, kelas S3 dengan faktor pembatas lereng dan ketersediaan air seluas 38,50 km2 dan kelas N dengan faktor pembatas ketersediaan air dan nutrisi, kondisi drainase dan lereng seluas 32,98 km2. Berdasarkan penilaian kondisi lingkungannya, wilayah Sagalaherang secara umum memiliki kondisi lahan yang sesuai untuk komoditas teh. Oleh karena itu kegiatan alih fungsi atau konversi lahan baik berubah ke lahan pemukiman maupun beralih komoditas ke sawit perlu dibatasi, sehingga produksi teh dapat kembali meningkat dan menjadi komoditas utama di wilayah Sagalaherang.
MATAAIR SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH DI KECAMATAN LASIOLAT, KABUPATEN BELU, NTT Hendra Bakti
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 21, No 1 (2011)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.593 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2011.v21.45

Abstract

ABSTRAK Ketersediaan air merupakan salah satu faktor penentu dalam pengembangan kawasan permukiman yang diperuntukan bagi penduduk lokal maupun pengungsi eks-Timor Timur di Kabupaten Belu, NTT. Dalam rangka menunjang pengembangan kawasan tersebut diatas telah dilakukan studi potensi mataair di sekitar Gunung Lakaan (+1578 m dpl) di Kecamatan Lasiolat. Studi meliputi pengamatan lapisan batuan pembawa air, pengukuran debit dan analisis hidrokimia. Mataair yang di jumpai umumnya merupakan mataair karst tipe kontak yang keluar dari celah batugamping dimana yang bertindak sebagai lapisan kedap air adalah lempung dan napal. Debit rata-rata terukur Mataair Wetihu (88 L/dt) ; Lahurus (155 L/dt); Webot (254 L/dt) dan Wemauhalek (201 L/dt). Sedangkan hidrokimia mataair dari akifer batugamping didominasi kalsium, bikarbonat dan kesadahan yang sangat tinggi, bila dibandingkan dengan air yang berasal dari batuan ultrabasa dan semuanya memenuhi syarat sebagai bahan baku air bersih.
TRANSPORT AND TRANSFORMATION OF CHEMICAL COMPONENTS IN THE GROUNDWATER FLOW SYSTEM OF JAKARTA METROPOLITAN AREA Mitsuyo Saito; Shin-ichi Onodera; Yu Umezawa; Takahiro Hosono; Yuta Shimizu; Robert M. Delinom; Rachmat Fajar Lubis; Makoto Taniguchi
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 21, No 1 (2011)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.004 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2011.v21.41

Abstract

ABSTRACT The aim of this study is to examine the transport and transformation of chemical components within the groundwater flow in Jakarta area, and to evaluate the effects of accelerated urbanization on it. The collected data showed that the current hydraulic potential in the Jakarta metropolitan area is below sea level because of prior excess abstraction of groundwater. The distribution of Cl- and Mn2- concentration in groundwater suggests that the decline in hydraulic potential has caused the intrusion of seawater to shallow groundwater and the movement of shallow groundwater into deep groundwater. It implies an accumulation of contaminants in deep aquifers. On the other hands, the presentation of NO3--N in groundwater is suggested to be attenuated by the processes of denitrification and dilution in the coastal area.
SUBMARINE GROUNDWATER DISCHARGE (SGD) IN INDONESIA Rachmat Fajar Lubis; Hendra Bakti; Ade Suriadarma
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 21, No 1 (2011)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.46 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2011.v21.46

Abstract

ABSTRAK Mengikuti kontrol gayaMengikuti kontrol gaya gravitasi, airtanah akan mengalir menuju titik terendah dan pada beberapa lokasi akan mengalami kontak dengan air laut pada akhir sistem luaran aliran. Pada penelitian terdahulu, bentuk kontak ini telah seringkali dibahas berdasarkan hukum Ghyben-Herzberg. Mengikuti hukum fisika, airtanah dapat keluar di tepi pantai, lepas pantai atau didasar laut. Keluaran inilah yang secara terminologi dapat disebut sebagai keluaran airtanah di lepas pantai (SGD). Dari analisis keluaran airtanah di lepas pantai ini, terlihat bahwa keluaran ini memiliki beberapa bentuk seperti rembesan dekat pantai, rembesan aliran airtanah dan mataair lepas pantai. Keluaran inipun merupakan jalur penghubung yang penting antara interaksi airtanah dan air laut. Pemahaman keluaran airtanah di lepas pantai ini akan sangat membantu untuk permasalahan potensi pencemaran pantai, sumber nutrisi untuk wilayah lepas pantai dan alternatif kebutuhan akan air bersih. Makalah ini membahas tentang bukti ilmiah keberadaan keluaran airtanah di lepas pantai Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses keluaran airtanah dilepas pantai tersebar di berbagai wilayah pesisir Indonesia. Penilaian karakteristik dan besarannya di masing-masing lokasi memerlukan berbagai teknik yang berbeda tergantung pada kondisi geologi dan hidrogeologi keluaran tersebut. Pengamatan secara detail telah dilakukan di 6 lokasi, dimana penelitian ini adalah pertama kalinya dilakukan di Indonesia.
LIQUEFACTION POTENTIAL AT PADANG CITY: A COMPARISON OF PREDICTED AND OBSERVED LIQUEFACTIONS DURING THE 2009 PADANG EARTHQUAKE Adrin Tohari; Khori Sugianti; Eko Soebowo
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 21, No 1 (2011)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3315.65 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2011.v21.42

Abstract

ABSTRACT The September 30, 2009 Padang earthquake has resulted in damages to infrastructures and buildings and a death toll of 383 in Padang City. Numerous liquefaction and ground deformations caused by the earthquake were particularly evidence in the areas few kilometers from the coast. The paper presents results of the previous field geotechnical investigations of liquefaction potential and the recent liquefaction observations in Padang City. A microzonation map was created using the data from liquefaction potential analyses and liquefaction potential indexes. The predicted liquefaction susceptibility zones showed a good agreement with site observations. The assessment suggests that the liquefaction susceptibility decreases to the northeast away from the coastal line.

Page 1 of 1 | Total Record : 6